Pembukuan Double Entry
Double entry system atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sistem pembukuan ganda merupakan sebuah sistem pencatatan dengan sekumpulan aturan untuk mencatat informasi keuangan yang ada di dalam tiap transaksi atau kejadian akan mengubah sedikitnya dua sisi buku besar atau arti lainnya yakni sebuah konsep transaksi dimana tiap transaksi di dalamnya akan menyertakan minimal dua akun.
Misalnya, jika pada sebuah perusahaan terdapat transaksi pembelian persediaan atau stok secara cash (tunai), maka dalam transaksi tersebut akan terjadi dua pengaruh, yakni debit persediaan bertambah dan uang kas atau kredit berkurang.
Konsep Pembukuan Ganda
Perlu diketahui, rumus persamaan akuntansi dasar ialah Asset = Liability + Equity. Bagi setiap sisi juga mempunyai 2 sisi yang berlawanan dimana nantinya mempunyai sifat yang saling mengeliminasi di akhir periode, sehingga saldo tetap 0 atau sering disebut dengan balance. Dimana sisi tersebut adalah debit dan kredit.
Akun yang ada dalam kategori Asset akan bertambah di sisi debit dan berkurang di sisi kredit. Akun yang ada dalam kategori Liabilities (Kewajiban) akan bertambah di sisi kredit dan berkurang di sisi debit serta akun yang ada dalam kategori Owner’s Equity (Modal Pemilik) bertambah di sisi kredit dan berkurang di sisi debit.
Dalam konsep sistem pembukuan ganda, tiap transaksi selalu akan menghasilkan 2 efek yang harus diperhitungkan, atau dikenal sebagai prinsip dualitas. Artinya, walaupun perusahaan mengeluarkan sejumlah uang dari akun perusahaan, tetapi perusahaan akan pendapatan sesuatu sebagai bentuk imbalan.
Meski ada aset yang bisa didapatkan dalam setiap pengeluaran, tapi sistem akuntansi hanya akan menyerahkan penilaian terbatas tentang bagaimana perusahaan tersebut mengelola sistem keuangannya.
Setiap transaksi pada sistem pembukuan ganda juga akan dicatat dalam buku besar, akun buku besar neraca, atau akun buku besar laporan, yang memiliki kolom dalam pembukuan untuk melakukan entri debit dan kredit. Berikut ini merupakan pengertian dari entri debit dan entri kredit:
Entri debit yaitu pencatatan sistem akuntansi ketika terjadi kondisi dimana terdapat penambahan aset dan biaya, dan penurunan liabilitas serta ekuitas. Di dalam akuntansi, akun debit akan berada pada kolom kiri.
Entri kredit yaitu sistem pencatatan akuntansi yang terjadi, karena terdapat penambahan liabilitas atau ekuitas, atau terdapat penurunan aset dan biaya. Dalam pembukuan akuntansi, kredit berbanding terbalik dengan debit, posisi kolomnya berada di sisi kanan.
Baca juga Rekonsiliasi Fiskal Dalam Rangka Manajemen Pajak, Apa Solusinya?
Kelebihan Pembukuan Ganda
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa tiap sisi dalam persamaan akuntansi akan terjadi eliminasi sehingga kesalahan pencatatan atau selisih tidak memungkinkan terjadi, kecuali terdapat faktor dari kesalahan manusia sendiri dan salah klasifikasi akun (misalkan akun utang dimasukkan ke dalam sisi kas).
Sedangkan, single-entry hanya akan mencatat kas masuk dan keluar, sehingga jika mengalami kesalahan pencatatan sedikit saja, nilai yang dicatat akan mengalami understated (terlalu kecil) atau overstated (terlalu besar). Kemudian, sulit juga untuk menilai berapa nilai aset yang ada sebab penggolongannya sering tumpang tindih dengan modal pemilik. Selain itu, berikut kelebihan lainnya:
Lengkapnya Informasi Transaksi Finansial
Ada beberapa jenis transaksi keuangan yang memang tidak memiliki pengaruh pada kas secara langsung, seperti ketika kalian menjual barang dengan cara kredit, maka tentu akan menambah jumlah piutang dan mengurangi stok persediaan, tetapi kas akan meningkat jika transaksi sudah sepenuhnya dibayar. Namun, bila hanya menurut catatan bank, maka kalian dapat kehilangan penilaian atau estimasi yang jelas terkait transaksi tersebut.
Catatan Keuangan Lebih Akurat
Dalam sistem pembukuan ganda, terdapat dua keseimbangan yang kedua kolom sisinya berbeda untuk tiap transaksi, yaitu debit dan kredit. Apabila nantinya pada akhir tahun ternyata ditemukan ketidaksesuaian antara kolom debit dan kredit, maka kesalahan akan terletak pada neraca atau persamaan akuntansi dasarnya. Namun, bila kalian menggunakan sistem pembukuan ganda, maka kesalahan pencatatan itu dapat diminimalisir, karena debit dan kredit akan menghasilkan suatu keseimbangan.
Meminimalisir Kesalahan
Sistem pembukuan ganda atau double entry memiliki informasi keuangan yang sangat detail dan dapat mendeteksi kesalahan dalam matematika. Dengan menggunakan sistem double entry ini akan menguntungkan perusahaan, karena di dalamnya kalian dapat melacak pendapatan, pengeluaran, liabilitas dan aset.
Selain itu, dengan adanya sistem double entry ini, maka perhitungan yang ingin dilakukan akan lebih akurat karena mampu memperlihatkan seluruh saldo akun. Bila nantinya terdapat kesalahan, maka dapat dilacak kesalahannya karena informasi di dalamnya sangat jelas. Oleh sebab itu, berbagai kesalahan pencatatan keuangan bisa diminimalisir dengan sistem pembukuan ganda (double entry).
Mendeteksi Adanya Penipuan
Dengan menerapkan sistem pembukuan ganda, maka kalian akan lebih dimudahkan dalam mendeteksi kesalahan dan juga penipuan, sehingga laporan keuangan kalian akan jauh lebih akurat dan tepat.
Baca juga Serba- Serbi Koreksi Fiskal Positif dan Negatif
Contoh Penerapan Pembukuan Ganda
Supaya dapat dideskripsikan lebih jelas lagi tentang sistem pembukuan ganda (double entry), berikut merupakan beberapa contoh penerapannya yang sering dijalankan dalam suatu perusahaan :
Bila membeli bermacam peralatan dengan uang tunai akan memperlihatkan debit untuk membeli peralatan dan kredit untuk uang tunai, yang akan berdampak pada penurunan aset perusahaan
Bila melaksanakan penjualan barang dagang secara tunai pada pelanggan, maka debit tersebut ialah kas dan kreditnya ialah pendapatan
Membayar tagihan listrik akan dicatat sebagai debit yang tempatnya berada di bawah biaya penggunaan, dimana selanjutnya mampu menghasilkan biaya. Lalu, kreditnya ialah uang tunai
Penerimaan bunga saat terdapat setoran uang ke bank akan menghasilkan debit untuk uang tunai yang hendak diterima, lalu kreditnya ialah pendapatan keuangan. Artinya, terdapat peningkatan pendapatan pada perusahaan
Penerimaan dana pinjaman dari bank akan menjadi debit atas kas yang sudah diterima, lalu kreditnya akan dimasukkan ke rekening sebagai pinjaman bank. Artinya, debit mampu menciptakan peningkatan aset dan kredit mampu meningkatkan liabilitas
Mengeluarkan biaya yang dilakukan dalam tujuan investasi saham akan menjadi debit, lalu kreditnya untuk modal saham yang nantinya akan meningkatkan nilai ekuitas. Artinya, debit perusahaan akan mampu menciptakan aset baru.
Walaupun nampaknya sangat mudah, tetapi berbagai entri tersebut dapat semakin kompleks ketika terdapat lebih dari 2 akun yang terlibat.
Perbedaan dengan Pembukuan Tunggal
Single entry (pembukuan tunggal) dan double entry (pembukuan ganda) merupakan 2 cara dasar dalam dunia akuntansi untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan yang berbeda, perbedaan antar keduanya sebagai berikut :
Single entry (pembukuan tunggal) adalah sistem pencatatan tunggal yang memakai metode pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan hanya sekali. Di dalamnya hanya ada daftar transaksi yang mempengaruhi arus kas. Hal ini mengartikan, sistem penerimaan kas akan dianggap sebagai kas masuk, sebaliknya pembayaran kas akan dianggap sebagai kas keluar. Biasanya, sistem ini dimanfaatkan oleh bisnis kecil, dimana neracanya tidak begitu diperlukan untuk kontrol keuangan maupun kebutuhan pajaknya.
Double entry atau pembukuan ganda adalah metode pencatatan transaksi keuangan yang harus dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada sisi debit dan kredit. Metode ini diperlukan untuk seluruh model bisnis yang harus menghasilkan laba, rugi, dan neraca.
Misalnya, jika pada sebuah perusahaan terdapat transaksi pembelian persediaan atau stok secara cash (tunai), maka dalam transaksi tersebut akan terjadi dua pengaruh, yakni debit persediaan bertambah dan uang kas atau kredit berkurang.
Konsep Pembukuan Ganda
Perlu diketahui, rumus persamaan akuntansi dasar ialah Asset = Liability + Equity. Bagi setiap sisi juga mempunyai 2 sisi yang berlawanan dimana nantinya mempunyai sifat yang saling mengeliminasi di akhir periode, sehingga saldo tetap 0 atau sering disebut dengan balance. Dimana sisi tersebut adalah debit dan kredit.
Akun yang ada dalam kategori Asset akan bertambah di sisi debit dan berkurang di sisi kredit. Akun yang ada dalam kategori Liabilities (Kewajiban) akan bertambah di sisi kredit dan berkurang di sisi debit serta akun yang ada dalam kategori Owner’s Equity (Modal Pemilik) bertambah di sisi kredit dan berkurang di sisi debit.
Dalam konsep sistem pembukuan ganda, tiap transaksi selalu akan menghasilkan 2 efek yang harus diperhitungkan, atau dikenal sebagai prinsip dualitas. Artinya, walaupun perusahaan mengeluarkan sejumlah uang dari akun perusahaan, tetapi perusahaan akan pendapatan sesuatu sebagai bentuk imbalan.
Meski ada aset yang bisa didapatkan dalam setiap pengeluaran, tapi sistem akuntansi hanya akan menyerahkan penilaian terbatas tentang bagaimana perusahaan tersebut mengelola sistem keuangannya.
Setiap transaksi pada sistem pembukuan ganda juga akan dicatat dalam buku besar, akun buku besar neraca, atau akun buku besar laporan, yang memiliki kolom dalam pembukuan untuk melakukan entri debit dan kredit. Berikut ini merupakan pengertian dari entri debit dan entri kredit:
Entri debit yaitu pencatatan sistem akuntansi ketika terjadi kondisi dimana terdapat penambahan aset dan biaya, dan penurunan liabilitas serta ekuitas. Di dalam akuntansi, akun debit akan berada pada kolom kiri.
Entri kredit yaitu sistem pencatatan akuntansi yang terjadi, karena terdapat penambahan liabilitas atau ekuitas, atau terdapat penurunan aset dan biaya. Dalam pembukuan akuntansi, kredit berbanding terbalik dengan debit, posisi kolomnya berada di sisi kanan.
Baca juga Rekonsiliasi Fiskal Dalam Rangka Manajemen Pajak, Apa Solusinya?
Kelebihan Pembukuan Ganda
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa tiap sisi dalam persamaan akuntansi akan terjadi eliminasi sehingga kesalahan pencatatan atau selisih tidak memungkinkan terjadi, kecuali terdapat faktor dari kesalahan manusia sendiri dan salah klasifikasi akun (misalkan akun utang dimasukkan ke dalam sisi kas).
Sedangkan, single-entry hanya akan mencatat kas masuk dan keluar, sehingga jika mengalami kesalahan pencatatan sedikit saja, nilai yang dicatat akan mengalami understated (terlalu kecil) atau overstated (terlalu besar). Kemudian, sulit juga untuk menilai berapa nilai aset yang ada sebab penggolongannya sering tumpang tindih dengan modal pemilik. Selain itu, berikut kelebihan lainnya:
Lengkapnya Informasi Transaksi Finansial
Ada beberapa jenis transaksi keuangan yang memang tidak memiliki pengaruh pada kas secara langsung, seperti ketika kalian menjual barang dengan cara kredit, maka tentu akan menambah jumlah piutang dan mengurangi stok persediaan, tetapi kas akan meningkat jika transaksi sudah sepenuhnya dibayar. Namun, bila hanya menurut catatan bank, maka kalian dapat kehilangan penilaian atau estimasi yang jelas terkait transaksi tersebut.
Catatan Keuangan Lebih Akurat
Dalam sistem pembukuan ganda, terdapat dua keseimbangan yang kedua kolom sisinya berbeda untuk tiap transaksi, yaitu debit dan kredit. Apabila nantinya pada akhir tahun ternyata ditemukan ketidaksesuaian antara kolom debit dan kredit, maka kesalahan akan terletak pada neraca atau persamaan akuntansi dasarnya. Namun, bila kalian menggunakan sistem pembukuan ganda, maka kesalahan pencatatan itu dapat diminimalisir, karena debit dan kredit akan menghasilkan suatu keseimbangan.
Meminimalisir Kesalahan
Sistem pembukuan ganda atau double entry memiliki informasi keuangan yang sangat detail dan dapat mendeteksi kesalahan dalam matematika. Dengan menggunakan sistem double entry ini akan menguntungkan perusahaan, karena di dalamnya kalian dapat melacak pendapatan, pengeluaran, liabilitas dan aset.
Selain itu, dengan adanya sistem double entry ini, maka perhitungan yang ingin dilakukan akan lebih akurat karena mampu memperlihatkan seluruh saldo akun. Bila nantinya terdapat kesalahan, maka dapat dilacak kesalahannya karena informasi di dalamnya sangat jelas. Oleh sebab itu, berbagai kesalahan pencatatan keuangan bisa diminimalisir dengan sistem pembukuan ganda (double entry).
Mendeteksi Adanya Penipuan
Dengan menerapkan sistem pembukuan ganda, maka kalian akan lebih dimudahkan dalam mendeteksi kesalahan dan juga penipuan, sehingga laporan keuangan kalian akan jauh lebih akurat dan tepat.
Baca juga Serba- Serbi Koreksi Fiskal Positif dan Negatif
Contoh Penerapan Pembukuan Ganda
Supaya dapat dideskripsikan lebih jelas lagi tentang sistem pembukuan ganda (double entry), berikut merupakan beberapa contoh penerapannya yang sering dijalankan dalam suatu perusahaan :
Bila membeli bermacam peralatan dengan uang tunai akan memperlihatkan debit untuk membeli peralatan dan kredit untuk uang tunai, yang akan berdampak pada penurunan aset perusahaan
Bila melaksanakan penjualan barang dagang secara tunai pada pelanggan, maka debit tersebut ialah kas dan kreditnya ialah pendapatan
Membayar tagihan listrik akan dicatat sebagai debit yang tempatnya berada di bawah biaya penggunaan, dimana selanjutnya mampu menghasilkan biaya. Lalu, kreditnya ialah uang tunai
Penerimaan bunga saat terdapat setoran uang ke bank akan menghasilkan debit untuk uang tunai yang hendak diterima, lalu kreditnya ialah pendapatan keuangan. Artinya, terdapat peningkatan pendapatan pada perusahaan
Penerimaan dana pinjaman dari bank akan menjadi debit atas kas yang sudah diterima, lalu kreditnya akan dimasukkan ke rekening sebagai pinjaman bank. Artinya, debit mampu menciptakan peningkatan aset dan kredit mampu meningkatkan liabilitas
Mengeluarkan biaya yang dilakukan dalam tujuan investasi saham akan menjadi debit, lalu kreditnya untuk modal saham yang nantinya akan meningkatkan nilai ekuitas. Artinya, debit perusahaan akan mampu menciptakan aset baru.
Walaupun nampaknya sangat mudah, tetapi berbagai entri tersebut dapat semakin kompleks ketika terdapat lebih dari 2 akun yang terlibat.
Perbedaan dengan Pembukuan Tunggal
Single entry (pembukuan tunggal) dan double entry (pembukuan ganda) merupakan 2 cara dasar dalam dunia akuntansi untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan yang berbeda, perbedaan antar keduanya sebagai berikut :
Single entry (pembukuan tunggal) adalah sistem pencatatan tunggal yang memakai metode pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan hanya sekali. Di dalamnya hanya ada daftar transaksi yang mempengaruhi arus kas. Hal ini mengartikan, sistem penerimaan kas akan dianggap sebagai kas masuk, sebaliknya pembayaran kas akan dianggap sebagai kas keluar. Biasanya, sistem ini dimanfaatkan oleh bisnis kecil, dimana neracanya tidak begitu diperlukan untuk kontrol keuangan maupun kebutuhan pajaknya.
Double entry atau pembukuan ganda adalah metode pencatatan transaksi keuangan yang harus dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada sisi debit dan kredit. Metode ini diperlukan untuk seluruh model bisnis yang harus menghasilkan laba, rugi, dan neraca.